Download Free PDF. Suryadi Ardibrata. A short summary of this paper. Pemilihan Telur. Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan sekaligus pemilihan sortasi. Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-telur yang akan diperiksa tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali, sehingga kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari.
Disamping itu, harus dihindari juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah kulit, karena selama dalam perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan membuat larutan perendamannya berbau busuk. Pereiksaan dilakukan dengan memasuukan telur-telur tersebut kedalam suatu wadah atau bak plastik yang telah diisi dengan air, kemudian mengamati posisi telur telur etrsebut didalam air.
Telur yang melayang. Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga benar-benar bersih, serta ditiriskan.
Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti langkah-langkah berikut : 1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya. Telur yang g kotor dan sangat kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan dengan cara merendamnya dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran yang sudah mengering. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan kerabang, keadaan isi telur dan rongga udaranya. Membuat Adonan dan Larutan Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan garam atau larutan garam terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau perendaman telur.
Kalau kita baru pertama kali membuat telur asin, maka kita harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara.
Membuat Larutan Garam. Proses pembutan larutan garam jebuh ini berfungsi sebagai larutan perendam telur. Proses ini harus didahulukan karena membutuhkan waktu lama untuk mendinginkannya kembali. Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air hingga suhu tertentu tidak perlu sampai mendidih yang sekiranya cukup dapat membantu proses pelarutan garam dan saltpeter. Kemudian masukkan garam dan saltpeter, dan aduk hingga larut seleuruhnya. Selanjutnya angkat larutan garam jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin kembali.
Membuat Adonan Garam. Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita tentukan takarannya untuk masing-masing media. Adonan 1 dengan media tanah liat. Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat 20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1 kg, air bersih secukupnya. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur. Untuk telur ayam atau itik sejunlah 30 butir, takarannya abu gosok 60 genggam, garam 1 kg, air bersih secukupnya. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.
Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita gunakan serbuk bata merah sebanyak 60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci secukupnya. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. Kemudian tambahkan air sedikit demi seedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur.
Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Tapi meskipun demikian, telur meemilki kelemahan. Telur memilki sifat yang mudah rusak, baik itu kerusahan, inilah salah satu kelemahan telur yang paling utmana.
Kerusakan bisa saja kerusakan secara alamia atau pun kerusakan karena proses kimiawai, seperti kerusakan yang diakibatkan kerana serangan mikroorganisme yang menyerang melalui pori-pori telur.
Oleh sebab itu usaha untuk mengawetkan telur menjadi hal yang sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Kerusakan pada telur memeng seringterjadi proses penyimpanan yang lebih dari 2 minggu pada ruang terbuka. Baik itu kerusakan yanagtampah dari luar, bahkan kerusakan yang tejadi atau tampak di dalam telur setelah telur pecah.
Kerusakan pada telur bis saja adalah kerusakan alami pecah, retak. Kerusakan lain yang terjadi pada telur dipengaruhi oleh faktur udara dari dalam telur keluar. Hal inilah yang menyebabkan derajat keasaman naik. Sebab lain terjadinya kerusakan pada telur, bisa disebabkan oleh uap air yang kerluar dari dalam telur, sehingga membuat berat telur turun serta putih telur encer, dan kesegaran dan kualitas dari telur tersebut akan menurun.
Kerusakan lain pada sebutir telur juga bisa diakrenakan oleh faktor lain, seperti mikroba yang masuk ke telur. Masuknya mikroba pada telur bisa terjadi saat telur tersebut masih berada dalam tubuh induknya. Kotoran yang menempel pada kulit telur, juga menjadi penyebab utama yang sering membuat kualitas telur menurun. Suhu penyimpanan dan kelembaban ruangan penyimpanan telur, juga menjadi pengaruh penurunan mutu telur.
Pada slogan empat sehat lima sempurna, tercatat bahwa telur adalah lauk yang bergizi tinggi. Juga beberapa tahun yang lalu, Departemen Pertanian juga mengeluarkan slogan semangkuk sayur sebutir telur dalam usaha menggiatkan pemanfaatkan pekarangan rumah di pedesaan.
Slogan tersebut memiliki maksud agar setiap keluarga dapat memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk bertanam sayur dan memelihara ayam sebagai sumber pangan di dalam keluarganya. Pratomo, Telur merupakan bahan makanan yang sangat populer, terlebih lagi di masyrakat Indonesia, selain itu telur juga menjadi bahan makanan yangserba gua. Latar Belakang Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Diagram yang menggambarkan peristiwa osmosis. Telur sebagai sel tunggal yang terbungkus cangkang yang memiliki pori-pori dan merupakan membran yang bersifat selektif permeabel, kuning telur sebagai inti.
Hal ini juga sesuai dengan pengertian osmosis yaitu proses perpindahan molekul-molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah hipotonik ke konsentrasi tinggi hipertonik. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Mengetahui cara pembuatan telur asin. Mengetahui proses osmosis pada pembuatan telur asin. Mengatahui bahwa pembuatan telur asin dapat dijadikan sebagai ide membuat wirausaha.
Alat, Bahan dan Rincian Biaya Alat: 1. Sendok Pengaduk 4. Amplas 5. Selotip Bahan: 1. Prosedur Kerja Metode yang digunakan: 1. Pembuatan telur asin dengan larutan air garam 2. Pembuatan telur asin dengan menimbun telur pada campuran bata merah, abu gosok dan garam. Cara membuat telur asin dengan larutan garam: Langkah Kerja: 1. Pilihlah Telur kualitas baik, caranya dengan merendam dalam air, jika teur mengapung berarti kurang baik. Amplas telur bebek dengan perlahan supaya pori — porinya terbuka.
Siapkan toples kecil dan isi dengan air setengahnya. Masukkan 1 bungkus garam dan aduk hingga larut 5. Masukan 2 telur bebek kedalamnya 6. Agar telur tidak mengapung pada larutan garam, maka timbunlah dengan plastik berisi air didalamnya. Tutup toples dan rekatkan dengan selotip, tidak lupa untuk memberi nama dan tanggal dibuat pada tutup toples.
Tunggu selama 4 — 20 hari, tergantung tingkat keasinan yang diinginkan. Cara membuat telur asin dengan menimbun telur pada campuran bata merah, abu gosok dan garam. Langkah Kerja. Siapkan toples kemudian isi dengan bata merah yang ditumbuk halus, abu gosok, dan garam, perbandingannya , kemudian campurkan sedikit air supaya teksturnya menyerupai pasta, kemudian aduk dengan penganduk dalam toples. Ambil sebagian adonan diatas dan tempelkan pada telur, sampai seluruh permukaan telur tertutupi adonan merata.
Keruk sebagian adonan dalam toples untuk menyimpan telur yang telah dibalut adonan. Masukan telur yang telah dibalut pada lekukan yang telah dibuat tadi. Timbun kembali dengan adonan dan padatkan. Tutup toples dan rapatkan sengan selotip, tidak lupa untuk memberi nama dan tanggal dibuat pada tutup toples. Proses yang Terjadi pada saat Penggaraman 1. Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah hipotonik ke konsentrasi lebih tinggi hipertonik sehingga telur menjadi asin.
Berat telur akan bertambah akibat dari masuknya suatu molekul ke dalam telur, dalam hal ini air dan garam yang masuk ke dalam telur. Berat telur bertambah sedangkan volume air berkurang, hal ini dikarenakan molekul air dan garam bergerak masuk ke dalam telur karena larutan garam lebih hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik sehingga menyebabkan hemolysis atau masuknya molekul air dan garam ke dalam telur, sehingga berat telur bertambah tetapi volume air berkurang.
Tekstur kuning telur pada telur asin akan berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur, maka air dan garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam, tetapi perlu kita ingat bahwa masih ada kuning telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih telur dan larutan garam.
Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning telur, tetapi lebih banyak garam yang masuk dibanding dengan air. Semakin lama, garam yang terdapat di dalam kuning telur akan semakin menumpuk sehingga kuning telur akan mengeras karena kelebihan mineral garam. Struktur telur Beberapa telur unggas, pada umumnya terbagi atas tiga bagian utama.
0コメント